Rumus Asset Turnover Ratio Adalah

Rumus Asset Turnover Ratio Adalah

Kekurangan Asset Turnover Ratio

Meskipun ATR memiliki manfaat yang signifikan bagi bisnis, namun ada beberapa kekurangan ATR yang perlu diperhatikan pebisnis.

ATR tidak mengukur seberapa baik perusahaan menghasilkan keuntungan. Ini hanya mengukur seberapa baik perusahaan menghasilkan penjualan. Penjualan yang lebih tinggi mungkin atau mungkin tidak diterjemahkan ke dalam peningkatan laba. Di sinilah ATR berbeda dari Return on Assets (ROE).

Baca juga: Current Asset: Pengertian, Komponen, dan Contonya

Investor dapat menggunakan asset turnover ratio untuk mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan penjualan.

Rasio perputaran aset yang lebih tinggi menyiratkan bahwa perusahaan menghasilkan tingkat pendapatan yang lebih tinggi yang diinvestasikan dalam asetnya. Rasio tersebut kemudian dapat digunakan untuk membandingkan suatu perusahaan dengan para pesaingnya dalam industri yang sama.

Anda bisa menggunakan software akuntansi online seperti Kledo yang membantu manajamen aset dan memudahkan proses pembukuan bisnis Anda.

Mulai dari 139 saja, Anda sudah bisa menikmati layanan dengan fitur terlengkap dari Kledo. Anda juga bisa mencoba Kledo gratis selama 14 hari melalui tautan ini.

Content writer at Kledo Berhati Nyaman

Lulusan S1 Pendidikan Akuntansi yang gemar menulis serta mencintai alam, kucing, dan sesama manusia

Latest posts by Annisa Herawati

Adakalanya perusahaan telanjur membeli aset, tetapi tidak digunakan secara maksimal. Padahal, semakin efisien perusahaan dalam mengelola dan memanfaatkan asetnya, maka akan semakin tinggi penghasilan yang didapatkan. Nah, untuk melihat bagaimana perusahaan memaksimalkan asetnya dapat dilihat melalui asset turnover ratio.

Optimasi Inventory Turnover Ratio dengan Aplikasi Inventory Management

Kami memahami bahwa waktu adalah uang, dan TAG Samurai dirancang dengan pemahaman ini. Aplikasi Inventory Management TAG Samurai sangat mudah digunakan, bahkan bagi mereka yang bukan ahli dalam manajemen persediaan.

Baca juga: Inventory Write-Down adalah: Arti, Dampak, Cara Mengurangi

Saya adalah seorang IT Enthusiast yang memiliki latar belakang pendidikan di Ilmu Komputer dari Universitas Indonesia. Saya memiliki minat yang kuat dalam mengembangkan solusi teknologi yang inovatif dan berdampak positif bagi masyarakat. Sejak kuliah, saya telah terlibat dalam berbagai proyek pengembangan aplikasi dan platform teknologi, baik sebagai bagian dari tim maupun mandiri.

Latest posts by Kania Sutisnawinata

Asset turnover ratio dapat menjadi cara terbaik dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aset dalam menghasilkan penjualan.

Dalam meningkatkan pertumbuhan suatu bisnis atau perusahaan, biasanya operasional akan tergantung dengan modal kerja.

Selain arus kas yang perlu dikendalikan dan dioptimalkan, salah satu komponen yang perlu mendapatkan perhatian khusus yaitu seluruh pemanfaatan aset yang terus berputar untuk menghasilkan pendapatan dan menutupi biaya operasional.

Dengan memahami bagaimana mengukur perputaran aset dan mendapatkan gambaran secara lebih luas, simak penjelasan mengenai asset turnover ratio berikut.

Contoh Perhitungannya

Sebuah perusahaan jasa percetakan sedang ingin menghitung rasio perputaran asetnya dalam satu kuarter periode kerja.

Perusahaan mencatatkan nilai aset di periode awal dengan nilai sebesar Rp 4.547.000 dan pada periode berakhir setelah depresiasi mencatatkan nilai sebesar Rp 3.450.000.

Dalam laporan penjualan toko, perusahaan percetakan sukses meraup keuntungan sebesar Rp 11.250.000 dengan adanya pengembalian penjualan sebesar Rp 450.000.

Berapa rasio perputaran aset dari perusahaan jasa percetakan pada periode tersebut?

Penjualan Kotor – Sales Return = 11.250.000 – 450.000 = 10.800.000

Rata-rata Aset = (Aset Awal + Aset Akhir) / 2 = (4.547.000 + 3.450.000) / 2 = 3.998.500

Penjualan Bersih / Rata-rata Aset = 10.800.000 / 3.998.500 = Rp 2,701

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa pendapatan dari setiap nilai Rp 1 dalam aset, perusahaan berhasil menghasilkan pendapatan sebesar Rp 2,701.

Evaluasi Kinerja Industri

Perbandingan ITR perusahaan dengan rata-rata industri memberikan gambaran tentang seberapa baik perusahaan berkinerja dibandingkan dengan pesaingnya.

Indikator Kesehatan Finansial

ITR merupakan indikator kesehatan finansial perusahaan. Rasio yang meningkat dapat menunjukkan pertumbuhan yang sehat dan kemampuan perusahaan untuk mengelola asetnya dengan baik.

Cara Hitung Total Asset Turnover

Kamu dapat menghitung total asset turnover dengan menggunakan rumus di bawah ini:

Total asset turnover = Pendapatan bersih / Rata-rata total aset

Misalkan Pendapatan Bersih ABC Company dalam setahun adalah $1.000.000 dan Total Asetnya adalah $500.000.000.

Total Asset Turnover = $1.000.000 / $500.000.000

Total Asset Turnover = 0,002

Dalam contoh ini, Total Asset Turnover ABC Company adalah 0,002. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan $0,002 pendapatan untuk setiap $1 aset yang dimiliki.

Perlu dipahami bahwa setiap industri memiliki standar nilai total asset turnover yang berbeda-beda. Nilai perputaran total asetnya untuk menghasilkan sebuah perusahaan diharapi mendekati atau sama dengan nilai standar industrinya.

Bila deviasi nilai total asset turnover suatu perusahaan terlalu jauh dari standar industrinya, maka investor harus menganalisanya terlebih dahulu sebelum meletakkan dananya pada perusahaan tersebut.

Selain berinvestasi pada saham, kamu juga bisa menggunakan forex sebagai instrumen investasi. Percayakan pada broker forex terpercaya seperti HSB. Di sini, kamu bisa membuat akun demo untuk melatih pengetahuan. Kamu juga bisa langsung terjun dengan akun live yang mudah untuk di buat.

Selain itu, HSB menjamin tidak ada kecurangan sistem karena menyediakan fasilitas CITRA, sehingga investor dapat melihat setiap transaksi mereka secara langsung. HSB dikembangkan dengan menyesuaikan keuntungan nasabah, sehingga kamu bisa menikmati penawaran komisi trading terendah dengan service yang terbaik. Tunggu apalagi, download aplikasinya dan registrasikan akun tradingmu sekarang juga!

Kenapa menggunakan total asset turnover?

Total Asset Turnover digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan pendapatan. Dengan membandingkan rasio antara perusahaan dalam industri yang sama, dapat menilai kinerja relatif perusahaan.

Contoh Perhitungan Asset Turnover Ratio

PT Maju Jaya memiliki pendapatan bersih sebesar Rp500 miliar pada tahun 2023. Total aset perusahaan pada awal tahun adalah Rp1.000 miliar, dan pada akhir tahun menjadi Rp1.200 miliar.

Rata-rata total aset = (Rp1.000 miliar + Rp1.200 miliar) / 2 = Rp1.100 miliar

ATR = Rp500 miliar / Rp1.100 miliar = 0,45

Artinya, setiap Rp1 aset yang dimiliki PT Maju Jaya mampu menghasilkan pendapatan sebesar Rp0,45 pada tahun 2023.

Nilai asset turnover ratio dapat bervariasi antar industri. Oleh karena itu, penting untuk membandingkan ATR perusahaan dengan rata-rata industri atau perusahaan pesaing untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang kinerja perusahaan.

ATR Tinggi: Menunjukkan bahwa perusahaan sangat efisien dalam memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan pendapatan. Hal ini bisa menjadi indikasi bahwa perusahaan memiliki manajemen aset yang baik dan mampu menghasilkan penjualan yang tinggi dengan investasi aset yang relatif rendah.

ATR Rendah: Menandakan bahwa perusahaan kurang efisien dalam memanfaatkan asetnya. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kelebihan kapasitas produksi, manajemen persediaan yang buruk, atau piutang tak tertagih yang tinggi.

Efisiensi Operasional

ITR mencerminkan seberapa efisien perusahaan dalam mengonversi persediaan menjadi penjualan. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengelola persediaan dengan cepat dan efektif.

Pertumbuhan Pendapatan

Jika Total Asset Turnover meningkat, artinya perusahaan lebih efisien dalam menghasilkan pendapatan dari asetnya. Hal ini dapat menunjukkan kinerja yang baik dan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi, yang dapat meningkatkan minat investor dan mendorong kenaikan harga saham.

Total Asset Turnover juga dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Jika perusahaan mampu menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dengan aset yang ada, hal ini dapat meningkatkan laba perusahaan. Profitabilitas yang lebih tinggi cenderung menarik minat investor dan dapat berdampak positif pada harga saham.